SKRINING AKTIVITAS SITOTOKSIK BEBERAPA TUMBUHAN OBAT YANG DIGUNAKAN ETNIS DI SULAWESI SELATAN TERHADAP CELL LINE MCF-7 DAN T47D

5 Halaman

Penulis

, , , , , , ,

ISSN

2655-6715 (ONLINE)

Penerbit

Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin, Indonesia

Diterbitkan pada

31/08/2023

Bahasa

English

Kata Kunci

, , , ,

Abstrak

Berbagai macam tumbuhan obat telah lama digunakan oleh para pengobat tradisional (battra) di beberapa etnis di Sulawesi Selatan untuk mengobati berbagai penyakit termasuk kanker. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan bukti ilmiah penggunaan tumbuhan obat yang biasa terdapat dalam ramuan obat tradisional untuk pengobatan kanker pada etnis di Sulawesi Selatan. Tahap awal penelitian dilakukan melalui pengujian mutu simplisia dan skrining aktivitas sitotoksik dari 11 tumbuhan obat terpilih yaitu Bambang epa (Cleome viscosa), Barrang-barrang (Drynaria quercifolia (L) J.Sm), Sereh dapur (Andropogun citratus L), Bu’ne (Antidesma bunius L.), Caleo (Jatropa curcas L.), Cambarinono, Korrong-korrong (Borreria ocymoides (Burm.F).CD), Minceng (Tithonia grandiflora (Hemsl.) A.Gay), Pelleng (Aleurites moluccanus L.), Pucuk Merah (Euphatorium triplinerve L) dan Porrok tongko menggunakan cell line kanker payudara yaitu MCF-7 dan T47D dengan metode MTT. Hasil skrining sitotoksik menunjukkan bahwa ekstrak daun minceng yang paling aktif dengan nilai IC50 sebesar 59,622 µg/ml untuk MCF-7 dan 35,313 µg/ml untuk T47D. Ekstrak Etanol daun Minceng kemudian dipartisi dengan etil asetat dan diuji kembali aktivitas sitotoksiknya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa fraksi yang larut etil asetat lebih aktif dibanding fraksi yang tidak larut etil asetat dengan nilai IC50 sebesar 13,474 µg/ml pada MCF-7 dan 7,203 µg/ml pada T47D. Isolasi komponen kimia fraksi larut etil asetat dengan metode kromatografi cair vakum (KCV) diperoleh 7 fraksi, yaitu fraksi A, B, C, D, E, F dan G, dimana fraksi D yang paling aktif dengan nilai IC50sebesar 3,636 µg/ml pada MCF-7 dan 2,103 µg/ml pada T47D. Hasil identifikasi komponen kimia secara kromatografi lapis tipis menunjukkan bahwa fraksi D mengandung senyawa terpenoid. Berdasarkan hasil tersebut maka diduga senyawa aktif terhadap cell line MCF-7 dan T47D dari daun minceng adalah senyawa golongan terpenoid.

Kata Mereka

Testimoni Pengguna M3

Untuk pemakaian aplikasi M3 dari PT yapindo alhamdulillah sangat membantu proses pembelajaran, apalagi sewaktu mendekati UTS dan UAS karena semua materi sudah lengkap ada di sana, ilustrasi nya juga b...

Hanysira Huzayfah

Hanysira Huzayfah

Poltekkes Kemenkes Palembang

Pertama kali yang mengenal ada aplikasi M3, saya langsung tertarik untuk join karena saya tidak tau sebelumnya ada aplikasi yang secara khusus berisi materi-materi yang mengarah pada jurusuan saya, se...

Ajeng Irhas

Ajeng Irhas

Universitas Garut

Saya mengenal aplikasi M3 ini melalui sosialisasi yang diadakan dan langsung tertarik pada saat itu juga. Aplikasi pembelajaran ini sangat membantu saya dalam memahami materi lebih dalam karena dileng...

Cheni Dwi Antika Putri

Cheni Dwi Antika Putri

Poltekkes Kemenkes Palembang