Tingkat pengetahuan dan pengalaman dokter gigi di Kota Bandung dalam penanganan darurat fraktur dentoalveolar

10 Halaman

Penulis

, ,

ISSN

2549-6514 (ONLINE)

Penerbit

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, Indonesia

Diterbitkan pada

30/12/2022

Bahasa

Indonesia

Kata Kunci

, , ,

Abstrak

Pendahuluan: Fraktur dentoalveolar merupakan trauma yang paling umum terjadi pada wajah dibandingkan dengan semua trauma yang terjadi pada wajah. Fraktur dentoalveolar memiliki dampak buruk bagi pasien jika tidak diberikan perawatan yang memadai. Perawatan fraktur dentoalveolar merupakan prosedur kompleks yang butuh pengetahuan, diagnosis, dan rencana perawatan yang akurat dari seorang dokter gigi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan dan pengalaman dokter gigi dalam penanganan darurat fraktur dentoalveolar. Metode: Jenis penelitian cross-sectional dengan teknik pengambilan sampel proportionate stratified random sampling. Penelitian dilakukan terhadap 306 responden yaitu dokter gigi umum, dokter gigi residen, dan dokter gigi spesialis di Kota Bandung. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan 15 pertanyaan untuk mengukur pengetahuan dan 3 pertanyaan untuk mengetahui pengalaman dokter gigi. Analisis data menggunakan Microsoft excel dan disajikan dalam bentuk tabel, tingkat pengetahuan menggunakan kategori Arikunto. Hasil: Untuk tingkat pengetahuan, sebanyak 3 responden (1%) memiliki tingkat pengetahuan kurang, 78 responden (25%) pada kategori cukup, dan 225 responden (75%) pada kategori baik. Pengalaman dokter gigi dalam menemukan kasus fraktur dentoalveolar 1-5 kali selama praktik, pengalaman tindakan yang dilakukan adalah perdarahan dihentikan lalu segera dirujuk, dan mayoritas dokter gigi tidak pernah mengikuti pelatihan darurat fraktur dentoalveolar. Simpulan: Tingkat pengetahuan dokter gigi di Kota Bandung dalam penanganan darurat fraktur dentoalveolar secara keseluruhan berada dalam kategori baik. Pengalaman dokter gigi dalam menjumpai kasus fraktur dentoalveolar cukup sedikit selama praktik dengan kasus terbanyak menghentikan perdarahan dan segera dirujuk serta tanpa adanya pengalaman dalam mengikuti pelatihan perawatan fraktur dentoalveolar.

Kata Mereka

Testimoni Pengguna M3