Jurusan kedokteran, salah satu jurusan yang mempunyai basis peminat terbanyak di Indonesia. Salah satu alasan jurusan ini banyak diminati ialah karena prospek karirnya yang menjanjikan.
Memang seperti apa sih jurusan kedokteran itu? bagaimana proses perkuliahan, mata kuliah, hingga prospek karirnya? mari kita bahas di bawah ini.
Apa itu Kedokteran?
Kedokteran merupakan ilmu dan praktik yang berfokus pada diagnosis, pengobatan, dan pencegahan penyakit. Bidang ini mencakup berbagai praktik perawatan kesehatan yang bertujuan untuk menjaga dan memulihkan kesehatan melalui pencegahan serta penanganan penyakit (Wikipedia).
Jadi pada intinya, kedokteran adalah ilmu sekaligus praktik yang digunakan untuk mendiagnosis hingga memulihkan kesehatan.
Mengenal Jurusan Kedokteran
Jurusan kedokteran atau pendidikan dokter (nama dari program studinya) merupakan program studi yang mempelajari ilmu kedokteran.
Mahasiswa pada program studi ini akan mempelajari cara mendiagnosis penyakit yang dialami pasien kemudian mengobati dan mencegah timbulnya penyakit itu.
Mahasiswa kedokteran akan banyak belajar tentang anatomi tubuh manusia, mulai dari terimonologi anatomi, anatomi sistem indra, hingga anatomi sistem integumen.
Selain itu, mahasiswa juga akan banyak belajar tentang daftar penyakit dan cara pencegahannya. Baca selengkapnya di mata kuliah kedokteran.
Pengetahuan dan Keahlian
Lulusan pendidikan dokter memiliki berbagai pengetahuan dan keahlian yang mencakup beberapa aspek utama, di antaranya:
1. Pengetahuan Medis Dasar
- Anatomi dan Fisiologi: Memahami struktur dan fungsi tubuh manusia.
- Patologi: Memahami mekanisme penyakit dan bagaimana penyakit berkembang dalam tubuh.
- Farmakologi: Memahami penggunaan obat-obatan, termasuk indikasi, kontraindikasi, dosis, dan efek samping.
- Mikrobiologi dan Imunologi: Pengetahuan tentang mikroorganisme dan sistem kekebalan tubuh.
2. Kemampuan Diagnostik
- Anamnesis: Kemampuan mengumpulkan riwayat medis pasien dengan tepat.
- Pemeriksaan Fisik: Mampu melakukan pemeriksaan fisik yang komprehensif untuk mengidentifikasi tanda-tanda klinis.
- Interpretasi Data: Kemampuan membaca dan memahami hasil laboratorium, radiologi, dan pemeriksaan diagnostik lainnya.
3. Kemampuan Klinis
- Pengambilan Keputusan Klinis: Mampu membuat keputusan klinis yang tepat berdasarkan data pasien.
- Manajemen Pasien: Mengembangkan rencana perawatan yang efektif, termasuk terapi dan tindakan medis.
- Komunikasi dengan Pasien: Keterampilan berkomunikasi dengan pasien dan keluarga, termasuk memberikan informasi medis dan dukungan emosional.
4. Keahlian Prosedural
- Prosedur Medis Dasar: Seperti venipuncture, kateterisasi, dan penyuntikan.
- Bedah Minor: Beberapa lulusan mungkin memiliki keterampilan dalam melakukan prosedur bedah kecil.
- Resusitasi dan Darurat: Mampu melakukan resusitasi jantung paru (CPR) dan menangani situasi medis darurat.
5. Etika dan Profesionalisme
- Etika Medis: Memahami dan menerapkan prinsip-prinsip etika dalam praktek medis, termasuk kerahasiaan pasien dan informed consent.
- Profesionalisme: Menunjukkan sikap profesional dalam interaksi dengan pasien, kolega, dan staf kesehatan lainnya.
6. Pengetahuan Kesehatan Masyarakat
- Epidemiologi: Memahami pola penyebaran penyakit dalam populasi.
- Promosi Kesehatan: Mampu merancang dan melaksanakan program promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.
- Sistem Kesehatan: Pengetahuan tentang sistem kesehatan nasional dan global, termasuk kebijakan dan manajemen kesehatan.
7. Penelitian dan Pengembangan
- Penelitian Medis: Kemampuan melakukan penelitian, termasuk pengumpulan dan analisis data, serta penerapan hasil penelitian dalam praktik klinis.
- Pengembangan Berkelanjutan: Kemampuan untuk terus belajar dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran terkini.
Dengan kombinasi pengetahuan dan keahlian ini, lulusan pendidikan dokter siap untuk berpraktik di berbagai bidang medis dan memberikan perawatan yang berkualitas kepada pasien.
Alasan Memilih Jurusan Kedokteran
Jurusan ini terkenal dengan biayanya yang begitu besar, tapi mengapa banyak yang berminat pada jurusan ini? Berikut adalah beberapa alasan untuk memilih jurusan kedokteran. Beberapa alasan di bawah kami ambil dari jawaban pengguna Quora.
1. Dapat Membantu Banyak Orang
Mungkin alasan ini terlihat klise, tapi percayalah bahwa menjadi seorang dokter akan merasakan kepuasan tersendiri jika bisa membantu banyak orang.
2. Tingginya Kebutuhan Dokter
Jika mengacu pada standar WHO tentang jumlah dokter yang ideal, yaitu 1:1000 maka Indonesia masih kekurangan banyak dokter, terutama pada daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
Mengutip dari indonesia.go.id, Indonesia masih memerlukan sekitar 124.294 dokter umum dan 29.179 dokter spesialis untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kedokteran di Indonesia.
3. Masa Depan Cukup Terjamin
Tingginya kebutuhan dokter tersebut, menjadikan profesi dokter menjadi salah satu profesi yang sangat dilirik oleh pemerintah, tentu hal tersebut akan berpengaruh pada masa depan dokter itu sendiri.
Walaupun kenyataan di lapangan banyak yang menyebutkan bahwa nasib dokter belumlah sesejahtera yang seharusnya. Tapi, kami yakin nasib dokter di masa depan akan jauh lebih baik.
4. Banyak Pilihan Karir
Ya menjadi seorang lulusan kedokteran memiliki peluang karir yang luas, tak terbatas hanya sebagai dokter, kita bisa berkarir pada profesi dan fokus lain.
Prospek Kerja Jurusan kedokteran
Menyambung pembahasan di atas, berikut ini beberapa contoh karir yang bisa dijajaki oleh lulusan kedokteran.
Dokter Umum dan Spesialis
Menjadi dokter umum adalah langkah pertama yang banyak diambil oleh lulusan kedokteran. Namun, jika ingin lebih mendalami suatu bidang, banyak yang melanjutkan pendidikan menjadi dokter spesialis, seperti kardiologi, bedah, atau onkologi. Karir ini menawarkan stabilitas dan permintaan yang tinggi di masyarakat.
Peneliti
Menjadi seorang peniliti juga merupakan karir yang luar biasa, tentu sebagai seorang peniliti kita akan mendapatkan keuntungan finansial.
Dosen atau akademisi
Gaji dosen itu tidak kecil loh, semakin tinggi tingkat pendidikan yang kita jalani semakin besar pula gaji yang kita dapat.
Konsultan Kesehatan
Lulusan kedokteran juga bisa menjadi konsultan kesehatan, memberikan saran profesional untuk perusahaan asuransi, organisasi kesehatan, atau lembaga pemerintah. Sebagai konsultan, mereka membantu dalam pembuatan kebijakan kesehatan, manajemen risiko, dan evaluasi program kesehatan.
Industri Farmasi dan Bioteknologi
Lebih luas lagi lulusan kedokteran bisa bekerja di industri farmasi dengan berbagai peran seperti pengembangan produk, uji klinis, hingga manajemen kualitas.
Entrepreneur di bidang kesehatan
Banyak dokter yang memilih menjadi entrepreneur, mendirikan bisnis di bidang layanan kesehatan, klinik, atau startup teknologi medis. Beberapa tokoh terkenal seperti dr. Richad Lee dan dr. Tirta berhasil membangun bisnis yang sukses di Indonesia.
Medical Advisor di Perusahaan Asuransi
Pekerjaan ini berperan dalam meninjau klaim dan memberikan saran medis. Peran ini penting dalam menentukan kelayakan klaim asuransi dan mengembangkan produk asuransi kesehatan yang tepat.
Dengan berbagai pilihan karir ini, lulusan kedokteran memiliki peluang besar untuk berkarir sesuai dengan minat dan passion mereka, baik di dalam maupun di luar bidang klinis. Ini menunjukkan bahwa lulusan kedokteran tidak hanya berkontribusi melalui praktek medis tetapi juga dalam berbagai aspek lain yang mendukung kesehatan masyarakat.
Proses Perkuliahan
Proses perkuliahan di jurusan kedokteran cukup panjang dan komprehensif, dirancang untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi seorang dokter. Berikut adalah gambaran umum tentang tahapan dan proses perkuliahan di jurusan kedokteran:
1. Tahap Pendidikan Dasar (Preklinik)
- Durasi: 3-4 tahun
- Kurikulum: Pada tahap ini, mahasiswa akan mempelajari ilmu-ilmu dasar kedokteran seperti anatomi, fisiologi, biokimia, mikrobiologi, patologi, farmakologi, dan ilmu kesehatan masyarakat. Mata kuliah ini memberikan dasar yang kuat dalam pengetahuan medis sebelum mahasiswa terlibat langsung dalam praktik klinis.
- Metode Pembelajaran: Mahasiswa akan mengikuti kuliah, tutorial, praktikum laboratorium, dan mungkin diskusi kasus (case-based learning). Di beberapa universitas, ada juga penggunaan metode problem-based learning (PBL) yang menekankan pemecahan masalah klinis sejak dini.
2. Tahap Pendidikan Klinis (Koas)
- Durasi: 2 tahun
- Kurikulum: Setelah menyelesaikan tahap preklinik, mahasiswa memasuki tahap klinis yang disebut juga dengan istilah "koas" (dokter muda). Pada tahap ini, mahasiswa akan bekerja langsung di rumah sakit atau klinik di bawah supervisi dokter yang berpengalaman. Rotasi dilakukan di berbagai departemen seperti penyakit dalam, bedah, pediatri, obstetri dan ginekologi, psikiatri, dan lain-lain.
- Metode Pembelajaran: Mahasiswa terlibat dalam pemeriksaan pasien, diagnosis, dan manajemen kasus klinis. Mereka juga mengikuti diskusi kasus, konferensi klinis, dan laporan harian. Ini adalah tahap di mana mahasiswa benar-benar mengaplikasikan pengetahuan teoritis mereka dalam situasi nyata.
3. Ujian Profesi
- Durasi: 6 bulan - 1 tahun (tergantung kebijakan universitas)
- Setelah menyelesaikan pendidikan klinis, mahasiswa harus mengikuti ujian profesi dokter (Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter atau UKMPPD). Ujian ini terdiri dari ujian tulis dan ujian keterampilan klinis (Objective Structured Clinical Examination atau OSCE). Kelulusan dari ujian ini diperlukan untuk mendapatkan gelar dokter.
4. Internship
- Durasi: 1 tahun
- Setelah lulus ujian profesi dan mendapatkan gelar dokter (dr.), lulusan harus mengikuti program internship selama satu tahun di rumah sakit yang ditunjuk. Program ini bertujuan untuk mengasah lebih lanjut keterampilan klinis dan memperkuat pengalaman lapangan sebelum seorang dokter dapat berpraktik secara mandiri.
5. Pendidikan Lanjutan (Residensi atau Spesialisasi)
- Durasi: 3-6 tahun (tergantung spesialisasi)
- Setelah internship, dokter yang ingin mendalami bidang tertentu dapat melanjutkan pendidikan ke program spesialisasi. Misalnya, menjadi spesialis penyakit dalam, bedah, kardiologi, dll. Program ini melibatkan pendidikan intensif dan pelatihan praktis di bidang yang dipilih.
6. Pengembangan Berkelanjutan
- Continuing Medical Education (CME): Setelah menjadi dokter, pengembangan pengetahuan dan keterampilan tetap berlanjut melalui kursus, seminar, konferensi, dan pelatihan lain yang diakui. Ini penting untuk tetap up-to-date dengan perkembangan ilmu kedokteran terbaru dan mempertahankan kompetensi profesional.
Fokus Kompetensi:
- Pengetahuan Medis: Mahasiswa dibekali dengan pengetahuan yang mendalam tentang tubuh manusia, penyakit, dan pengobatan.
- Keterampilan Klinis: Mahasiswa belajar melakukan pemeriksaan fisik, diagnosa, dan prosedur medis.
- Etika dan Profesionalisme: Pengajaran etika medis, komunikasi dengan pasien, dan tanggung jawab profesional juga menjadi bagian penting dari kurikulum.
Proses perkuliahan di jurusan kedokteran menuntut komitmen tinggi dan disiplin yang ketat, namun juga memberikan pengalaman yang sangat berharga untuk menjadi seorang dokter yang kompeten dan profesional.
Kampus dengan Jurusan Kedokteran
Berikut ini beberapa kampus unggulan yang tersedia program studi kedokteran.
- Universitas Gadjah Mada (UGM)
- Universitas Indonesia (UI)
- Universitas Airlangga (UNAIR)
- Universitas Brawijaya (UB)
- Universitas Padjadjaran (UNPAD)
- Universitas Jember (UNEJ)
- Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED)
- Universitas Sriwijaya (UNSRI)
- Universitas Mulawarman (UNMUL)
- Universitas Diponegoro (UNDIP)
Referensi:
- Wikipedia Bahasa Indonesia. "Kedokteran." Diakses pada 30 Agustus 2024, dari https://id.wikipedia.org/wiki/Kedokteran
- Wikipedia Bahasa Inggris.* "Continuing Medical Education." Diakses pada 30 Agustus 2024, dari https://en.wikipedia.org/wiki/Continuing_medical_education
- BIC Indonesia. "Daftar Universitas Kedokteran di Indonesia." Diakses pada 30 Agustus 2024, dari https://bic.id/blog/71-daftar-universitas-kedokteran-di-indonesia/